Minggu, 13 Februari 2011

TITIS MENGINDIKASI MENINGITIS (Radang Selaput Otak)

Kotak berita kita pernah digegerkan mengenai polemik kehalalan vaksin meningitis bagi para calon jemaah haji yang akan menunaikan ibadah suci. Pemberian vaksin bagi jemaah haji tersebut berguna untuk mencegah penyakit meningitis yang memang saat ini menjadi fenomena baru. Jika mau jujur, belum semua orang mengenal dengan benar apa itu penyakit meningitis. Kenali lebih dalam penyakit ini terlebih dahulu sebelum menentukan tindakan apa yang bisa diberikan kepada penderita.
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membran atau selaput yang
melapisi otak dan syaraf. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk ke dalam darah dan berpindah ke dalam cairan otak. Pasien yang diduga mengalami meningitis harus melakukan suatu pemeriksaan yang akurat, baik itu disebabkan virus, bakteri ataupun jamur. Hal ini diperlukan untuk spesifikasi pengobatannya, karena masing-masing akan mendapatkan penanganan yang sesuai penyebabnya.

Penyebab Meningitis

Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih tanpa pengobatan dan perawatan yang spesifik. Namun meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi serius, misalnya kerusakan otak, hilangnya pendengaran, kurangnya kemampuan belajar bahkan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan meningitis disebabkan oleh jamur sangat jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami kerusakan immun (daya tahan tubuh) seperti penderita AIDS.
Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis adalah:
1.       Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
2.       Neisseria meningitis (meningococcus) Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus pneumoniae, Meningitis ini terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakteinya masuk ke dalam peredaran darah.
3.       Haemophilus influenza (haemophilus). Haemophillus influenza type B (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib Vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.
4.       Listeria monocytogenes (listeria), inimerupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan di banyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sanwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).
5.       Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis

Tanda dan Gejala Penyakit Meningitis

Gejala yang khas daaan umum  ditampakkan oleh penderita meniiingitis di atas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari.
Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (terlalu peka terhadap sorotan cahaya terang), phonophobia (terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah, dan enggan menyusu.

Penanganan dan Pengobatan

Apabila ada tanda-tanda dan gejala seperti di atas, maka secepatnya penderita dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang intensif. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium yang meliputi test darah (elektrolit, fungsi hati dan ginjal serta darah lengkap), dan pemeriksaan X-ray paru akan membantu tim dokter dalam mendiagnosa penyakit. Satu lagi pemeriksaan yang sangat penting apabila penderita telah diduga meningitis adalah pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).
Jika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis, maka pemberian antibiotik dengan cara diinfus adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurangi atau menghindari resiko komplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.
Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Nisseria Meningitis adalah Cephalosporin (Ceftriaxone atau Cefotaxime). Sedangkan untuk meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenical atau Ceftriaxone. Selama perawatan itu, penderita juga acap kali diberi penanganan berdasar pada gejala yang timbul, misalnya sakit kepala, demam, syok dan kejang, dan lain sebagainya. Untuk gejala berupa pusing dan demam, dokter akan memberi obat parasetamol, sedangkan untuk mengurangi kejang akan diberikan obat sejenis diazepam.

Bagaimana Mennncegah Tertular Meningitis?

Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, dan penggunaan peralatan yang sama. Maka, bagi Anda yang mengetahui ada rekan atau orang di sekeliling ada yang mengalami meningitis, haruslah berhati-hati. Cusilah tangan dengan bersih sebelum Anda makan atau setelah ke toilet umum; dan setelah memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat dianjurkan.
Untuk pencegahan lebih lanjut, pemberian imunisasi atau vaksin meningitis merupakan tindakan yang tepat, terutama di daerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis. Yang menjadi permasalahan vaksin meningitis masih relatif susah diperoleh. Selain itu, saat ini kehalalan bahkan
adalah tetap lebih penting menjaga ketahanan antibodi alami yang dimiliki tubuh dengan mengkonsumsi makanan makronutrien dan suplemen mikronutrien yang sangat berguna bagi tubuh.

Vaksin yang Telah Dikenal sebagai Pencegahan Terhadap Meningitis adalah:

·         Vaksin Haemophilus influenza type b (Hib)
·         Vaksin Pneumococcal conjugate (PVC7)
·         Vaksin Neumococcal polysaccharide (PPV)
·         Vaksin Meningococcal Canjugate (MCV4)

HOW HD HELPS

HDI BEE PROPOLIS
Propolis kerap disamakan dengan penisilin, obat antibiotika yang telah mendunia, karena kesamaannya sebagai penangkal bakteri dan virus yang sangat efektif. Penyebab utama meningitis adalah bakteri sehingga tentunya HD BEE PROPOLIS adalah pilihan tepat untuk mencegah sekaligus membantu proses pengobatan.
Kelebihan propolis dibanding antibiotik lainnya adalah efek sampingnya yang kecil. Satu-satunya efek samping yang terjadi dan itupun jarang, yaitu timbulnya reaksi alergi bila digunakan secara lokal. Sedangkan bila diberikan melalui oral, tidak ada efek samping yang terjadi. Kelebihan lain adalah tidak menimbulkan resistensi. Antibiotik seperti penisilin dapat menimbulkan resistensi karena bakteri bisa memperbaharui diri menjadi lebih kebal terhadap penisilin. Tetapi, bakteri ataupun virus tidak menjadi kebal terhadap propolis.
Selain itu, propolis sebagai sebagai antibiotik memiliki selektifitas yang tinggi. Propolis hanya membunuh kuman penyebab penyakit saja sedangkan mikroba yang berguna seperti flora usus tidak terganggu oleh propolis. Zat aktif yang diketahui bersifat antibiotik pada propolis adalah asam ferulat. Zat ini efektif terhadap bakteri gram positif dan negatif.

Kecepatan kerja dan keaktifan dari propolis dalam bereaksi menahan serangan kuman merupakan keunggulan dari propolis dibandingkan dengan bahan alami serupa lainnya. Efek perlindungan akan segera terasa sesaat setelah mengkonsumsi propolis. Fungsi penting dari propolis adalah menstimulir sistem imunitas tubuh dalam melawan penyakit.
Kegunaan propolis yang telah diketahui dari penelitian para ilmuwan, antara lain:

1. Antivirus dan Anti Bakteri

2. Antiparasit

3. Anti Peradangan

4. Anti Oksidan

5. Anti Tumor dan perlindungan terhadap radiasi

6. Meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulir produksi antibodi


Sumber: Majalah Harmoni edisi September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar