Jumat, 25 Februari 2011

DEMAM BERDARAH, MOMOK YANG MENAKUTKAN

Oleh: dr. Unggul Pribadi, Konsultan Medis Depo Kendari

Demam berdarah dengue, istilah kedokterannya Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina (dominan) dan beberapa spesies Aedes lainnya. Di Indonesia, keempat tipe virus dengue dapat ditemukan, dan yang dihubungkan dengan gejala DHF yang parah adalah tipe 3.

Jumlah kasus DHF meningkat pada musim hujan, dimana sumber air bersih bagi perkembangbiakan nyamuk aedes tersedia dimana-mana, jika tidak dilakukan program pembersihan lingkungan yang baik. Wabah ini kembali merebak akhir-akhir ini karena cuaca yang tidak menentu dan ekstrem, hujan dan panas datang silih berganti. Banyak genangan air hujan yang tidak terdeteksi,

Apa Saja Tanda-Tandanya?

Gejala yang tampak akibat infeksi virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi (masa virus berkembang dan menimbulkan gejala), yaitu 3-8 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan tidak didapatkan. Namun, jika sistem imun tidak mampu menangkalnya, maka dapat timbul beberapa kondisi sebagai berikut:

  1. Demam tinggi mendadak dengan suhu lebih dari 380 C selama 2-7 hari.
  2. Demam tidak dapat teratasi maksimal dengan penurun panas biasa.
  3. Mual, muntah serta nafsu makan minum berkurang.
  4. Nyeri sendi dan otot, badan menjadi pegal – pegal dan ngilu.
  5. Nyeri kepala dan pusing.
  6. Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata.
  7. Wajah menjadi kemerahan.
  8. Nyeri pada perut.
  9. Konstipasi (sulit buang air besar) atau malah diare.

JIka seluruh atau beberapa gejala di atas ditemukan pada seseorang, maka secara medis orang itu didiagnosa menderita Demam Dengue (Dengue Fever) atau Demam Beradarah. Adapun tanda – tanda seseorang menderita Demam Beradarah adalah jika mengalami gejala lanjutan berupa:

  1. Demam tinggi mendadak lebih dari 380 C.
  2. Adanya manifestasi perdarahan spontan seperti bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang jika ditekan (terutama di daerah siku, pergelangan tangan dan kaki), mimisan, perdarahan gusi, perdarahan yang sulit dihentikan jika disuntik atau terluka.
  3. Pembesaran organ hepar (hati) dan limpa.
  4. Syok.

Selanjutnya kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah:

  1. Adanya trombositopenia, yaitu jumlah berkurangnya trombosit, dengan jumlah di bawah 150.000/mm3 (normalnya 150-450 ribu/mm3).
  2. Hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat 20% dari nilai normalnya.

Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang yang mengalaminya didiagnosis menderita DHF. Berdasarkan tanda-tanda di atas pula, DHF dibagi atas beberapa derajat, yaitu:

  • DHF tingkat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan manifestasi perdarahan yang tampak hanya dengan uji Torniquet positif.
  • DHF tingkat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan (mimisan, bintik – bintik merah).
  • DHF tingkat III: Disebut juga fase pra syok, dengan tanda DHF tingkat II, namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
  • DHF tingkat IV: Atau fase syok (disebut juga Dengue Syok Syndrome/DSS), penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan kaki menjadi dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.

Apakah Semua Penderita DHF Perlu Dirawat?

Rata-rata penderita atau keluarga penderita mulai menyadari sakitnya pada DHF tingkat I-II, dan keduanya tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, kecuali jika penderita sangat sulit minum dan makan, yang biasanya terjadi pada anak kecil. Yang memerlukan perawatan dan pemantauan intensif hanya DHF tingkat III-IV, karena fatalitas yang mungkin terjadi. Jadi janganlah kita tergesa-gesa memaksakan perawatan di rumah sakit, apalagi jika demamnya baru berlangsung 2-3 hari dan kondisi penderita masih cukup baik, masih mau makan dan minum. Selain karena sifat penyakit ini yang sebenarnya dapat sembuh sendiri dengan perbaikan kondisi penderita, kita juga dapat menghindari pengeluaran biaya yang tidak perlu dan kontaminasi kuman yang mungkin terjadi di rumah sakit.

Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah?

Pengobatan DHF sesungguhnya bersifat suportif dan simptomatik, artinya tidak memerlukan obat untuk penyebabnya (seperti antivirus). yang paling ditekankan adalah nutrisi dan  hidrasi, alias makan dan minum yang cukup. Lebih ditekankan untuk minum yang banyak, untuk mengatasi efek kebocoran plasma darah dan meningkatkan jumlah trombosit. Setidaknya memenuhi kebutuhan cairan harian per harinya. Kebutuhan cairan harian itu dapat dihitung dengan rumus:

  • Dewasa : 50 cc/kg BB/hari
  • Anak: – untuk 10 kg BB pertama 100 cc/kg BB/hari, untuk 10 kg kedua: 50 cc/kg BB/hari, untuk 10 kg BB ketiga dan seterusnya: 20 cc/kg BB/hari.

Contoh: Anak 8 tahun dengan BB 23 kg, berarti kebutuhan cairan per harinya adalah ((100x10)+(50x10)+(20x3)) = 1560 cc.

Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah dengan kompres hangat dan penurun panas jika demam, memberi vitamin penambah nafsu makan, dan minum obat antimuntah jika dibutuhkan. Beberapa pengalaman klinis membuktikan HDI Pollenergy 520 dan HDI Honeybee PollenS mampu menaikkan trombosit lebih cepat sehingga pasien tidak sampai masuk ke dalam kondisi syok.

Kapan Harus Waspada?

Beberapa kasus DHF dapat berlanjut menjadi serius yang diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain seperti keganasan virus dan pertahanan tubuh yang lemah. Tanda-tanda yang menunjukkan penderita perlu mendapat pemeriksaan medis antara lain:

  1. Muntah darah segar (merah) atah muntah hitam.
  2. Buang air besar berwarna hitam.
  3. Sesak nafas yang makin lama makin sesak meski demam telah teratasi.
  4. Nyeri perut yang makin nyata, diiringi dengan pembesaran lingkar perut.
  5. Kesadaran menurun tanpa syok, nyeri kepala atau pusing hingga muntah nyemprot, pandangan makin lama makin kabur.

Apa Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Syok?

Tanda-tanda tersebut menggambarkan perembesan plasma yang tidak teratasi dan efek perdarahan dalam rongga tubuh, misalnya saluran cerna dan otak, karena trombosit yang terus turun. Penderita yang mengalami tanda-tanda di atas sebaiknya segera diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Lalu Kapan Sembuhnya?

DHF umumnya akan mengalami penyembuhan sendiri setelah 7-8 hari, jika tidak ada infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya memang baik. Tanda penyembuhan antara lain meliputi demam yang turun perlahan, nafsu makan dan minum yang membaik, lemas yang berkurang dan tubuh terasa segar kembali.

Sumber: Harmony edisi September 2010

How HD Helps?

Produk-Produk High Desert untuk Demam Berdarah

Demam berdarah harus dicegah dari dalam tubuh dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Pola hidup sehat dengan istirahat cukup, olah raga teratur dan pola makan seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Sayangnya, asupan makanan yang didapatkan tubuh setiap hari seringkali tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara kualitas dan kuantitas. kondisi seperti ini perlu dibantu dengan dukungan nutrisi dari luar tubuh. High Desert memiliki produk-produk yang dapat membantu baik mencegah maupun mengatasi Demam berdarah.

HDI Bee Propolis

High Desert telah membantu banyak penderita Demam berdarah melalui produk HDI Bee Propolis. Produk ini membantu mangatasi serangan bakteri atau virus dalam tubuh yang merupakan sumber penyakit. Bee Propolis dikenal juga sebagai Russian Penicillin yang merupakan antioksidan yang kuat, antimikroba dan antibiotik alami yang dihasilkan oleh lebah. HDI Bee Propolis tidak hanya baik dalam proses penyembuhan Demam berdarah, namun juga dalam pencegahan.

Tidak seperti antibiotik pada umumnya yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, HDI Bee Propolis justru membantu meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Dengan kata lain, bila tidak dilakukan pencegahan serta tubuh tidak dirawat, banyak penyakit yang mengintai tubuh kita.

Anjuran penggunaan Propolis: pada hari pertama penderita mengkonsumsi HDI Bee Propolis dengan dosis 4 tablet kemudian dalam waktu 2 jam. Dua jam kemudian kembali mengkonsumsi 4 tablet. Setelah 2 jam, konsumsi lagi 2 tablet dan 2 tablet lagi setelah berselang 2 jam. Pada hari kedua,, dosis berkurang menjadi 2 tablet setiap 4 jam.

HDI Pollenergy 520 dan HDI Honeybee PollenS

Bee Pollen, yang juga dikenal sebagai makanan sempurna dari alam, mengandung lebih dari 200 jenis nutrisi yang penting bagi tubuh. Dari karbohidrat, protein, asam amino, enzim, hingga beragam vitamin dan mineral. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap, HDI Pollenergy 520 dapat meningkatkan performa dan stamina tubuh semasa sakit, sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

Kebanyakan penderita Demam berdarah adalah anak-anak. Berikut dosis HDI Honey Bee PollenS yang dapat membantu suplai vitamin pada anak saat menderita Demam berdarah.

Usia 6 bulan              : 1/4 tablet bila tidak diberi ASI

Usia 6 bln – 2 tahun   : 1/2 tablet

Usia 2-5 tahun           : 1 tablet

Usia 5-12 tahun         : 2 tablet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar