Minggu, 05 Februari 2012

PENYAKIT GINJAL (KIDNEY DISEASES)

Nama - nama Penyakit Ginjal bervariasi sesuai dengan bagian ginjal yang rusaknya paling berat. Penyakit ringan menunjuk kepada beberapa jenis kerusakan ginjal seperti nephritis, yang paling sering menyerang anak- anak dan nephrosis , yang lebih parah dan menyerang orang- orang yang lebih tua. Gejala- gejala yang muncul secara bertahap misalnya bengkak di sekitar mata, sering buang air seni, sakit kepala dan tingginya kadar kolesterol dalam darah.

Adanya batu dalam saluran kencing yang membuntu merupakan salah satu faktor penyebab gagal ginjal. Karena saluran yang tertutup akan menyebabkan air seni menekan saluran ginjal dan sel ginjal yang sehat sehingga dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup parah.
Apabila ginjal sudah kehilangan fungsinya dalam melakukan penyaringan air seni maka yang terjadi racun yang seharusnya dibuang oleh tubuh menjadi diserap kembali dan terjadilah keracunan terutama ureum. Sehingga seringkali muncul gejala pusing, mual, gatal- gatal pada kulit, kurang darah/animea, bau napas seperti air kencing. Semua gejala itu baru akan berkurang bila dilakukan cuci darah. Dimana frekuensi cuci darah yang terjadi lama - kelamaan akan meningkat. Banyak orang yang seringkali merelakan untuk tidak melakukan cuci darah karena masalah ekonomi sehingga memberi dampak kematian pada penderita.
Ketidaksanggupan mengontrol pembuangan air seni, yang disebut ngompol, mungkin karena kekurangan magnesium, atau bisa jadi disebabkan oleh defisiensi potasium (kalium), vitamin B2 atau asam pantotenat.
Makanan (diet) bagi penderita penyakit ginjal hendaknya cukup memadai untuk memperbaiki kerusakan ginjal dan tidak memperberat kerja ginjal, untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dari kerusakan yang sudah terjadi. Sehingga konsumsi protein dalam jumlah besar harus dihindari.
Kekurangan potasium (kalium) dapat timbul karena garam yang masuk berlebihan, terapi kortison atau diuretik (obat untuk memperbanyak keluarnya air seni) yang sering dianjurkan bagi penderita ginjal.
Stres, pengobatan medis dan diuretik mengakibatkan hilangnya banyak vitamin C sehingga dapat menimbulkan pendarahan, suatu kondisi yang juga disebabkan oleh defisiensi cholin atau vitamin E.
Sewaktu pembentukan urine terlambat, urea hasil penguraian makanan. menjadi sangat pekat dan dapat menjadi racun. Diet rendah protein (tetapi sedikitnya 40 gram) dianjurkan untuk mencegah keadaan ini. Vitamin B6 dapat menstabilkan kadar urea. Vitamin C terbukti memperbanyak produksi urine, meskipun hal ini dihambat oleh diet yang kadar garamnya terlalu tinggi. Vitamin A memperbanyak produksi urine. Vitamin E berfungsi diuretik. Untuk mencegah defisiensi daram, hendaknya mengkonsumsi 500 mg sodium setiap hari.
Potensi penyembuhan ginjal dalam hal ini terkait erat dengan kondisi sewaktu mulai mengkonsumsi produk HD. Sebab pada sel ginjal yang mengalami kerusakan akan mengeluarkan suatu zat yang dapat merusak sel ginjal di sekitarnya sehingga kerusakan kecil pada ginjal akan cenderung meluas dan memperparah kondisi. Semakin dini mengkonsumsi produk HD, maka semakin bagus potensi pemulihannya.
Propolis dengan antioksidannya akan menetralisir radikal bebas yang akan menimbulkan kerusakan yang lebih berat lagi pada sel ginjal.
Pollen akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk perbaikan sel ginjal. Pollen merupakan zat yang memiliki protein lengkap bukan protein dosis tinggi, jadi pemberian untuk penderita gagal ginjal adalah aman.
Royal Jelly memungkinkan untuk terjadi regenerasi sel ginjal, diharapkan kerusakan sel ginjal yang masih reversible mampu diperbaiki sehingga fungsi ginjal bisa dioptimalkan kembali.
Produk perlebahan yang disarankan:
Royal Jelly: 3 x 500 mg
Pollen: 3 x 250 mg   

Sumber: Rahasia Kekayaan Alam untuk Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar